top of page

Kepala Babi

  • Writer: Mochammad Rezky
    Mochammad Rezky
  • Aug 11, 2019
  • 1 min read

Memang si bangsat, kerjanya jaga lilin duduk meringkuk. Diam banyak melamun, memikirkan anak-anak yang tumbuh jadi melarat. Dengan hanya berjaga bagai pengemis. Babi-babi ngepet berkeliaran, memasuki rumah. Mencuri, bekerja, cukup satu yang dipikirannya Jangan sampai ketahuan! Atau tuannya marah. Alangkah kasihan hidup si babi, tertangkap akan mati Tak dapat uang di caci maki Api mati jadi manusia lagi Kepala babi, otaknya berjaga lilin berdiam diri. Sering dikatanya sibuk padahal hanya memikirkan Sulastri. Sulastri kembang perawan di desa Ingin ia jadikan yang kedua. Mereka para babi ingin mencaci maki. Namun, bagaimana bila api mati? Sudah tak ada lagi nyawa dalam diri. Ingin melangkah, tapi dikira melangkahi. Ingin marah tapi babi tau diri, mereka hanya babi. Bukan tuannya yang memikirkan kembang perawan Sulastri.

Recent Posts

See All
Petani Kelam Kabut

Aku petani berurusan dengan padi, Tapi tubuhku kering kurang daging dari peternak. Tubuhku habis dimakan waktu, tapi aku bingung makan...

 
 
 
Candu

/1/ Ganja berikan aku ganja Atau opium, atau apalah sejenisnya. Aku candu, Aku rindu Terbang ke sana - ke mari, “Ah… Nikmatnya.”. Aku...

 
 
 

Comments


  • facebook
  • twitter
  • linkedin

©2019 by Tulistik. Proudly created with Wix.com

bottom of page